Minggu, 06 Mei 2012

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)


Standar  Akuntansi  Pemerintah (SAP)  adalah  prinsip-prinsip akuntansi yang  diterapkan dalam  menyusun  dan  menyajikan  laporan  keuangan  pemerintah.  SAP  disusun  oleh  komite standar   yang   independen   ditetapkan   dengan   peraturan   pemerintah setela mendapatkan persetujuan  dari  Badan  Pemeriksa  Keuangan.  Pembentukan,  susunan,  kedudukan  keanggotaan dan  masa  kerja  Komite  Standar  Akuntansi  Pemerintah  (KSAP)  ditetapkan  dengan  keputusan presiden  (UU  No.1  tahun  2004  pasal  57).    KSAP  bertujuan  meningkatkan  akuntabilitas  dan keandalan  pengelolaan  keuangan  pemerintah  melalui  penyusunan  dan  pengembangan  standar akuntansi    pemerintahan,    termasuk    mendukung    pelaksanaan    penerapan    standar    tersebut (pengantar SAP). Unsur yang membentuk KSAP   adalah unsur Departemen Keuangan, unsur Departemen Dalam
Negeri  dan  unsur  dari  Ikatan  Akuntan  Indonesia  (IAI).   KSAP  terdiri  dari  Komite  Konsultatif Standar  Akuntansi  Pemerintahan  (Komite  Konsultatif)  dan  Komite  Kerja  Standar  Akuntansi Pemerintahan (Komite Kerja). Komite   Konsultatif   bertugas   memberi   konsultasi   dan/ata pendapat   dala rangka perumusan  konsep  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  tentang Standar Akuntansi  Pemerintahan. Sesuai Keppres No. 2 Tahun 2005 anggota dari komite konsultatif adalah:

1.      Direktur  Jenderal  Perbendaharaan,  Departemen  Keuangan  sebagai  Ketua  merangkap Anggota
2.      Direktur  Jenderal  Bina  Administrasi  Keuangan  Daerah,  Departemen  Dalam  Negeri sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota
3.      Direktur  Jenderal  Otonomi  Daerah,  Departemen  Dalam  Neger sebagai  Wakil  Ketua merangkap Anggota
4.      Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang  Pengeluaran Negara sebagai Anggota
5.      Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Akuntan Indonesia sebagai Anggota
6.      Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia sebagai Anggota
7.      Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia sebagai Anggota
8.      Ketua Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia sebagai Anggota
9.       Ketua Dewan Penasihat Magister Akuntansi Universitas Indonesia.

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah
Tujuan umum laporan keuangan Pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,  realisasi  anggaran,  arus  kas,  dan  kinerja  keuangan  suatu  entitas  pelaporan yang bermanfaat bagi para  pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi  yang  berguna  untuk  pengambilan  keputusan  dan  untuk  menunjukkan  akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan  (SAP No. 1  Par: 9):
a)      Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah.
b)      Menyediakan informasi  mengenai  perubahan  posisi  sumber  daya ekonomi,  kewajiban,  dan ekuitas dana pemerintah.
c)      Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.
d)     Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap  anggarannya.
e)      Menyediakan   informasi   mengenai   cara   entitas   pelaporan   mendanai   aktivitasnya   dan memenuhi kebutuhan kasnya.
f)       Menyediakan  informasi  mengenai  potensi  pemerintah  untuk  membiayai  penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
g)      Menyediakan  informasi  yang  berguna  untuk  mengevaluasi  kemampuan  entitas  pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Laporan keuangan Pemerintah untuk tujuan umum juga mempunyai kemampuan prediktif dan prospektif dalam  hal  memprediksi                              besarnya  sumber  daya  yang  dibutuhkan  untuk operasi berkelanjutan, sumber daya  yang  dihasilkan  dari  operasi  yang  berkelanjutan  serta  resiko  dan ketidakpastian yang terkait.

Pengguna laporan keuangan pemerintah  adalah:
1.    Masyarakat;
2.    Para wakil rakyat, lembaga pemeriksa dan lembaga pengawas
3.    Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman;
4.    Pemerintah.

Lain halnya dengan  organisasi bisnis tujuan umum laporan keuangan  adalah memberikan informasi  tetang  posisi  keuangan,  kinerja  dan  arus  kas  perusahaan  yang  bermanfaat  bagi sebagian   besar      kalanga pengguna   laporan   dala rangka   membuat   keputusan-keputusan ekonomi  serta  menunjukkan  pertanggungjawaban  (Stewardship)  manajemen  atas  penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (PSAK No.  1 Par 5). Laporan keuangan menyajikan  informasi  yang  meliputi:  aktiva,  kewajiban,  Ekuitas,  dan  pendapatan  dan  beban termasuk  keuntungan  dan  kerugian,dan  arus  kas.  Dari  informasi  diatas   beserta  informasi  lain dala catatan  laporan keuangan  membantu   pengguna  laporan  keuangan   untuk  memprediksi arus  kas   pada  masa  depan   khususnya  dalam  hal   waktu  dan  kepastian  diperolehya  kas  dan setara kas.

Laporan  keuangan  yang  lengkap  terdiri  dari  Pernyataan  Standar  Akuntansi  Keuangan
(PASK) No. 1 paragraf  7 adalah:
            Neraca
            Laporan laba-rugi
            Laporan perubahan ekuitas
            Laporan Arus Kas
            Catatan atas laporan keuangan
Perbandingan  Komponen laporan keuangan antara IPSAS, PSAK, dan SAP dapat dilihat dalam tabel berikut:
 Perbandingan  Komponen laporan keuangan antara PSAK, dan SAP

PSAK
SAP
Neraca
Neraca
Laporan arus Kas
Laporan Arus kas
Laporan Laba Rugi
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas laporan Keuangan
Catatan Atas laporan Keuangan


Yang berbeda  dari  SAP  adalah   tidak  adanya  laporan  rugi/laba  dalam  Pemerintahan  dikenal  dengan laporan  kinerja  keuangan  (surplus/defisit).  Laporan  ini  mengukur  keberhasilan  operasi entitas selama periode tertentu. Keberhasilan digambarkan dari    kemampuan    entitas    dalam menciptakanan  surplus. Surplus  terjadi  bila  total  pendapatan  lebih  besar  dari  biaya  yang dikeluarkan dan defisit bila total pendapatan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Informasi dari laporan surplus/defisit sangat penting bagi pengguna laporan keuangan   untuk  mengambil keputusan mengenai profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit.
Definisi  komponen  laporan  keuangan  yang  kami  ambil  dari  Intermediate  Accounting
(Kieso, 2004) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP):

Definisi Komponen Laporan Keuangan

Komponen Informasi yang disediakan
1.      Neraca merupakan posisi   keuanga entitas   pad wakt tertent menberi   informasi tentang aktiva,   utang   dan   modal/ekuitas   Neraca    membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian   arus kas masa yang akan datang (Kieso,2004:170) Posisi  keuangan suatu  entitas   pelaporan  mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu (KK par 59 SAP)
2.      Laporan Arus Kas Menyajikan   informasi   yan releva mengena penerimaa dan pembayaran ka sebuah perusahaan. Informasi yang disajikan: Kas yang mempengaruhi operasi,transaksi investasi, transaksi pembiayaan  dan  kenaikan  atau  penurunan  kas   selama  satu  periode (Kieso, 2004:190).Menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasional, investasi aset  non   keuangan,   pembiayaan dan   transaksi   non- anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran,  dan  saldo  akhir  kas  pemerintah  pusat/daerah  selama periode tertentu (KK par 73 SAP).
3.      Laporan Kinerja Keuangan Dikenal  dengan  laporan  laba  rugi  Mengukur  kesuksesan  operasi entita dalam   sat periode.   Komunitas   bisnis   dan  investasi menggunakan  informasi ini  untuk  menentukan  profitabilitas,  nilai investasi dan kelayakan kredit serta    membantu dalam memprediksi jumlah,   waktu  dan   ketidakpastian  dari  arus  kas  yang  akan  dating (Kieso,  2004:190)   Informasi  yang  disajikan  :  pendapatan,  belanja, keuntungan, kerugian.Dikenal   denga laporan   surplus   defisit   adalah   lapora realisasi pendapatan   da belanja   yan disusun   berdasarkan   basi akrual. Dala laporan   dimaksud perl disajikan   informas mengenai pendapatan  operasional,  belanja  berdasarkan  klasifikasi  fungsional dan ekonomi, dan surplus atau defisit  (SAP  KK par 73 ). Surplus/defisit  adalah  selisih  lebih/kurang  antara  pendapatan  dan belanja selama satu periode pelaporan.  (SAP No.1).
4.      Laporan Perubahan Ekuitas Menunjukkan  perubahan  modal  pemili selama  periode  akuntansi sebagai akibat dari aktivias operasi entitas .Laporan   perubahan   ekuitas,   yakn laporan   yan penunjukkan kenaika ata penurunan   ekuitas   tahu pelapora dibandingkan dengan tahun sebelumnya (SAP  KK par 73 ).
5.      Laporan Realisasi Anggaran merupakan Laporan  yang  menyajikan  ikhtisar  sumber,  alokasi,  dan  pemakaian sumber  daya  ekonomi  yang  dikelola  oleh  pemerintah  pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam    satu    periode    pelaporan.    Memberi    informasi    mengenai pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan.
Fungsi  dari  laporan  surplus/defisit  adalah  memprediksi  arus  kas  yang  akan  datang. Informasi dari laporan surplus dan defisit digunakan untuk:
1.    Mengevaluasi kinerja masa lalu;
2.    Dasar prediksi kinerja yang akan datang;
3.    Membantu menilai resiko dan ketidakpastian  pencapaian kas yang akan datang.

            Tanpa laporan kinerja   laporan keuangan   yang disajikan pemerintah akan   memberikan informasi yang kurang lengkap  kepada penggunanya. Pentingnya  informasi surplus dan defisit dalam  laporan  keuangan  pemerintah  karena  pembiayaan  penerimaan  mencantumkan  adanya penerimaan  pinjaman.  Ancaman  serius  apabila informasi  dari  laporan  kinerja  tidak  dapat disajikan oleh entitas akan menjadikan kebijakan pemerintah menjadi tidak tepat.   Contoh utang luar  negeri  kita  yang  amat  besar  merupakan  salah  satu  hasil  kebijakan  masa  lalu  yang  harus ditanggung oleh    generasi    sekarang    akibat    dari    pembuat    kebijakan    keuangan tidak mempertimbangkan  informasi  dari  surplus/  defisit.            Informasi  surplus/defisit  menjadi  amat penting dalam upaya mengentaskan bangsa dari jeratan hutang dan menumbuhkan kemandirian.
.Operasional pencatatan dan pelaporan
Komponen laporan keuangan yang diharuskan oleh SAP adalah Neraca, Laporan Arus kas, Realisasi Anggaran dan   catatan atas laporan keuangan.   Dari komponen laporan keuangan yang  bisa  ditarik  benang  merahnya  hanya  laporan  arus  kas  dengan  neraca.  Jumlah  kas  bersih  yang  ada  diarus  kas  mengisi  kas pada neraca.   Sedangkan untuk realisasi anggaran dapat diketahui sisa lebih/kurang perhitungan anggaran  jika  dihubungkan  dengan  neraca  tidak  diketahui.  Penghitungan  ekuitas  pada  neraca menggunakan  rumus  yang  telah  diatur  pada  SAP  par  72.  Jadi  sinergi  dari  ketiga  laporan keuangan tidak didapatkan Laporan keuangan yang tidak menampilkan laporan surplus defisit bukan  laporan  keuangan    seperti  yang  diterangkan  dalam  teori  akuntansi,  karena inti  dari laporan  keuangan  adalah  surplus  dan  defisit  yang  merupakan laporan  kinerja  dari  entitas. Neraca merupakan   potret   posis keuangan   entitas   pad saat   tertentu Lapora arus   kas memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas  dari kegiatan operasi, investasi dan  pembiayaan.   tanpa  adanya  laporan  surplus  dan  defisit  informasi  mengenai  kemampuan melaba  (earning  power)  dari  suatu  entitas  tidak  dapat  ditangkap  dan  dicermati  dengan  baik. Walaupun kelemahan informasi surplus dan defisit karena prinsip periode   menjadikan surplus dan defisit pada satu periode merupakan kriteria sukses dari manajemen.
Laporan  keuangan  tanpa  laporan  surplus  dan  defisit  operasional  pencatatan  transaksi mengikuti  siklus  akuntansi  diatas  tetapi  saat  pembuatan  laporan  keuangan  akan  mengalami kesulitan  pada  saat  pelaporan  ekuitas.  Penyajian  ekuitas  menjadi  pekerjaan  tersendiri.  Tidak seperti akuntansi pada umumnya dengan adanya laporan laba/rugi (surplus defisit) maka ekuitas disajikan dengan rumus:
E akhir =      E awal  +  laba/rugi  + transaksi modal bersih

Tanpa laporan surplus/defisit laporan keuangan pada pemerintahan penghitungan ekuitas dana menggunakan rumus pada  Standar Akuntansi Pemerintahan. Ekuitas dana dikelompokkan dalam tiga kelompok dan cara penghitungannya sebagai berikut (Kerangka Konseptual SAP par 72):
1.      Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
2.      Ekuitas  Dana  Investasi  mencerminkan  kekayaan  pemerintah  yang  tertanam  dalam  aset nonlancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.
3.      Ekuitas  Dana  Cadangan  mencerminkan  kekayaan  pemerintah  yang  dicadangkan  untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Standar Akuntansi Pemerintahan   memunculkan laporan keuangan baru yaitu realisasi anggaran yang  apabila  dicermati   ada  komponen  surplus  dan  defisit  yaitu  selisih  antara  pendapatan  dan belanja.  Laporan  realisasi  anggaran  juga  memuat  tranfer  dan  pembiayaan.  Transfer  adalah penerimaan/pengeluaran  uang  dari  suatu  entitas  pelaporan  dari/kepada  entitas  pelaporan  lain, termasu dan perimbangan   dan   dana   bag hasil.   Pembiayaan   (financing adala setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada  tahun  anggaran  bersangkutan  maupun  tahun-tahun  anggaran  berikutnya,  yang  dalam penganggaran  pemerintah  terutama  dimaksudkan  untuk  menutup  defisit  atau  memanfaatkan surplus anggaran. Sehingga surplus defisit dari laporan keuangan  tidak ditonjolkan
Laporan  Surplus  Defisit  yang  dimaksud  pada  tulisan  ini  bukanlah  Surplus  dan  Defisit  yang dihasilkan dari selisih antara anggaran dengan realisasinya, seperti halnya anggaran pendapatan dengan  realisasi  pendapatan,  atau  anggaran  biaya  dengan  realisasi  biaya.  Mardiasmo  (2002) mengungkapkan  bahwa  sifat  penganggaran  berbeda  dengan  akuntansi.  Aspek  penganggaran lebi bersifa prospective”   ata anticipatory”   (perencanaan   masa   yan akan   datang), sementara aspek akuntansi lebih bersifat retrospective” (pencatatan masa lalu). Oleh karena itu laporan realisasi anggaran bukanlah laporan kinerja keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi,  sehingga  mampu  menunjukkan  apsaja  yang  telah  dikerjakan  pemerintah  dalam pengelolaan dana masyarakat.

Akibat  laporan keuangan yang tidak menampilkan  laporan surplus defisit   adalah:
1.      Menjadikan  laporan  keuangan  kehilangan  inti  pelaporannya  sehingga  adanya  kecenderungan manajemen untuk mengabaikan kinerja.
2.      Pengguna  laporan keuangan tidak dapat mengevaluasi kinerja masa lalu, tidak mempunyai dasar prediksi   kinerja   yang   aka datang;   dan     tida dapat   menilai   resiko   dan   ketidakpastian pencapaian kas yang akan datang
3.       Kerugian Stakeholders Pemerintah dengan Tiadanya Laporan Surplus  Defisit.

Tanpa  adanya  laporan  surplus  defisit   yang  dirugikan  adalah  pengguna  laporan  keuangan.  Diurut  dari yang paling dirugikan               yaitu :
a.       Masyarakat: selaku pemilik tidak mendapatkan informasi mengenai kinerja pemerintah yang telah diberi  kepercayaan   mengelola  sumber  daya  dapat  bekerja  dengan  efisien,  efektif  dan  ekonomis untuk dapat menjamin kesejahteraanya.
b.      Para  wakil  rakyat,  lembaga  pemeriksa  dan  lembaga  pengawas:  tidak  bisa mengevaluasi  kinerja dari pemerintah serta memprediksi kinerja yang akan datang apakah patut dilanjutkan atau diganti pejabatnya.
c.       Pihak  yang  memberi  atau  berperan  dalam  proses  donasi,  investasi,  dan  pinjaman:  tidak  bisa menilai  profitabilitas,  investasi  dan    kelayakan  kredit    sehingga  tidak  ada  informasi  yang  bisa mendukung mengenai keputusan pemberian pinjaman.
d.       penanaman investasi.Pemerintah: diuntungkan karena tidak diketahui kenerjanya akan tetapi dia juga tidak mempunyai informasi  untuk  dasar  penentuan  kebijakan  dalam  rangka  pembiayaan    selanjutnya.  Ini  sangat berbahaya keputusan untuk meminjam  tanpa tahu kekuatan untuk mengembalikan akan berakibat menumpuknya hutang dan negara donor akan semaunya mendikte kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar