Kamis, 21 Maret 2013

Tahap – Tahap Penyusunan Anggaran Pada Perusahaan Manufaktur


A.           Tahap – tahap penyusunan Anggaran pada perusahaan manufaktur
        i.            Tahap 1. Penentuan pedoman anggaran.
Angaran yang akan dibuat pada  tahun akan dating sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dimulai tanggal 1 januari sampai 31 Desember tahun yang sama.
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua hal,yaitu:
a.       Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b.      Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.
      ii.            Tahap 2. Persiapan anggaran
Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast). Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer pemasaran bekerja sama  dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun :
·         Anggaran penjualan
·         Anggaran beban penjualan
·         Anggaran piutang usaha
Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan manajer umum menyusun :
·         Anggaran produksi
·         Anggaran biaya pabrik
·         Anggaran persediaan
·         Anggaran utang usaha
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran.
Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun :
·         Anggaran beban administrasi dan umum
Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
·         Anggaran laba rugi
·         Anggaran neraca
·         Anggarann kas
·         Anggaran lainnya
Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar-bagian terkait saja.
    iii.            Tahap 3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan :
·         Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
·         Koordinator dan penelaahan komponen anggaran
·         Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
    iv.            Tahap 4. Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran.Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada direksi.
B.            Jenis-Jenis Anggaran Keuangan Perusahaan Manufaktur
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.
 Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.
Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
Dan adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a.    Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b.    Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c.    Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d.   Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
3. Budget Biaya Bahan Baku
Adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan mentah untuk produksi selama periode yang akan datang, meliputi rencan kualitas, kuantitas, harga, waktu, bahan mentah dikaitkan dengan jenis barang jadi yang membutuhkan bahan mentah tersebut. Budget biaya bahan mentah berguna sebagai dasar penyusunan budget harga pokok produksi, budget harga pokok penjualan yang tercantum dalam master income statement budget bersama dengan budget upah tenaga kerja langsung dan budget biaya pabrik tidak langsung.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan mentah antara lain:
a.    Budget unit kebutuhan bahan mentah
b.    Budget pembelian bahan mentah
c.    Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah dalam proses produksi.
4. Budget Pembelian Bahan Baku
Adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang pembelianpembelianbahan mentah selama periode yang akan datang, yang berguna secarakhusus sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya bahan mentah, penyusunanbudget utang dan budget kas.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget pembelianbahan mentah ialah :
a.    Budget unit kebutuhan bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis(kualitas) dan jumlah (kuantitas) bahan mentah yang dibutuhkan dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang.
b.    Biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pada setiap melakukanpembelian bahan mentah (set up cost).
c.    Biaya yang dianggap oleh perusahaan sehubungan penyimpanan barang digudang.
d.   Fluktuasi harga bahan mentah dari waktu-waktu yang akan datang.
e.    Tersedianya bahan mentah di pasar.
f.     Modal ketja yang tersedia.
g.    Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan bahan mentah (inventory policy).

5. Anggaran Tenaga Kerja
Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan struktur rencana tahunan, oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk.
Apabila waktu kerja standar dan tarif upah rata-rata dikembangkan dengan cara yang sehat yang mungkin dapat diterapkan sehingga penyusunan budget tenaga kerja dapat dengan mudah dilaksanakan.
Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari pengawasan langsung. Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas. Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari.
Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:
1. Jam yang dikerjakan sebenarnya
2. Jam standar untuk produksi sebenarnya
3. Selisih waktu
6. Anggaran Overhead
Anggaran biaya yang mempunyai kerurnitan tersendiri adalah anggaran biayaoverhead, yaitu anggaran biaya yang biaya selain dari biaya bahanbaku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Kerumitan tersebut disebabkan karena banyak jenisnya, terutama dalam masalah pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam pengendalianbiayanya. Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead tersebut tidakdapat ditelurusi dengan gampang dari produknya secara fisik.
Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana danhati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini, agartidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.
7. Anggaran Persedian
Pada dasarnya jenis pesedian kalau dilihat dari sifat operasi perusahaan akan
dapat dibedakan atas:
a. Persediaan pada perusahaan dagang
b. Persediaan pada perusahaan industri
Persediaan yang terdapat pada perusahaan industri terdiri dari:
a. Persediaan bahan mentah (raw materials)
b. Persediaan komponen-komponen rakitan (componentas)
c. Persediaan barang dalam proses (work in process)
d. Persediaan bahan mentah (raw materials)
e. Persediaan komponen-komponen rakitan (componentas)
f. Persediaan barang dalam proses (work in process)
g. Persediaan barang jadi (finished goods)
8. Anggaran Barang Modal
Budget modal sendiri (capital stock and retained earning budget) yang merencanakan secara lebih terperinci tentang perubahan-perubahan modal saham dan laba ditahan perusahaan selama periode yang akan datang.
Pengeluaran untuk pembelian barang modal sering juga disebut budgetbarang modal. Pembuatan budget barang modal merupakan proses perencanaan dan pengendalian pengeluaran strategis (jangka panjang) dan taktis (jangka pendek) untuk pemuasan dan penciutan investasi atau aset tetap.
Pengeluaran untuk pembelian barang modal adalah penggantian dana(misalnya uang kontan) untuk memperoleh aset tetap yang akan:
a. Membantu memperoleh pendapatan dimasa datang
b. Mengurangi biaya dimasa mendatang
9.  Anggaran Kas
Anggaran kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut.
Dengan kata lain tujuan utama budget kas adalah untuk :
a.       Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat dari operasional perusahaan.
b.      Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus untuk menentukan kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas mengangsur untuk investasi.
c.       Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, dan utang.
d.      Dapat pakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar